Dinas Pertanian : 127 Hektar Lahan Bawang Merah di Sumbawa Siap Dikembangkan

Sumbawa Besar, 18 Februari 2025, Kliksumbawa.com- Program pengembangan bawang merah di Kabupaten Sumbawa terus berlanjut. Memasuki tahap kedua pada tahun 2025, pemerintah menargetkan pengembangan lahan seluas 127 hektar sebagai bagian dari total 300 hektar yang direncanakan hingga 2026.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi bawang merah sekaligus mengubah pola pikir petani agar tidak hanya bergantung pada komoditas jagung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Ni Wayan Rusmawati melalui Kepala Bidang Prasarana Pertanian Kabupaten Sumbawa, Sukiman, ST dalam keteranganya mengatakan bahwa tahap pertama program ini telah berlangsung sejak 2020 hingga 2024 dengan keberhasilan menggarap 800 hektar lahan.

“Pada tahap kedua ini akan kami fokuskan pada wilayah yang selama ini dikenal sebagai sentra bawang merah, seperti Kecamatan Pelampang, Empang, dan Tarano,” ujarnya, Selasa (18/02/2025).

Menurut Sukiman, Bawang merah menjadi alternatif menjanjikan bagi petani karena memiliki masa panen yang lebih singkat, yakni 60 hari, dibandingkan dengan jagung yang membutuhkan waktu 5 hingga 6 bulan. Selain itu, harga jualnya pun relatif stabil.

“Dari hasil evaluasi kami tahun-tahun sebelumnya, harga bawang merah yang dipanen pada bulan Mei cenderung tinggi, tidak pernah turun di bawah 20.000 Rupiah per kilo gram” ungkapnya.

Untuk mengoptimalkan keuntungan petani lanjutnya, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa mendorong petani menanam bawang merah lebih awal, yakni mulai Maret atau April, agar dapat panen pada bulan Mei karena harga masih tinggi.

“Kami minta petani bawang merah ini menanam lebih cepat, Dinas akan menyiapkan bibit bawang merah lebih awal. Tak hanya menyediakan lahan dan benih, kami juga membangun infrastruktur pendukung seperti jalan wisata tani serta fasilitas sumur bor dangkal maupun dalam. Bahkan juga ada kelompok tani yang mendapatkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN), seperti hand traktor, kultivator, hand sprayer, mesin pembasah dan lainnya,” jelasnya.

Adapun sebagai langkah strategis, pihaknya telah membangun delapan unit gudang penyimpanan di berbagai zona untuk membantu petani dalam menyimpan hasil panen. Gudang ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Petani (BMT), sehingga petani tidak lagi bergantung pada tengkulak dan dapat menjual hasil panennya dengan harga lebih menguntungkan.

“Tingginya antusiasme petani terhadap program ini terlihat dari banyaknya permohonan yang masuk. Meski alokasi tahap kedua hanya 300 hektar, usulan dari petani mencapai 600 hektar. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, tidak semua petani dapat difasilitasi,” tegasnya.

Sukisman berharap petani yang telah mendapatkan bantuan dapat terus mengembangkan budidaya bawang merah secara mandiri dan mampu meningkatkan produksinya sehingga Kabupaten Sumbawa semakin dikenal sebagai sentra bawang merah nasional yang berdaya saing tinggi. (KS/01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *