Sumbawa Besar, Kliksumbawa.com (25 Juni 2025) — Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa memperingati Hari Kesehatan Kulit Sedunia 2025 atau World Skin Health Day (WSHD), Rabu (25/6/25) di Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga 29 Juni 2025 ini mengangkat tema “Kulit Sehat untuk Semua: Menuju Sumbawa Bebas Kusta”. Ini menjadi momentum penting dalam penguatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit, khususnya dalam upaya eliminasi penyakit kusta.
WSHD 2025 terselenggara atas dukungan berbagai pihak, termasuk Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram, PERDOSKI, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ikatan Dokter Indonesia, serta Oxford University Clinical Research Unit – FKUI.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, dan dihadiri jajaran Forkopimda, camat, kepala puskesmas, serta para mitra lintas sektor.
“Kulit adalah organ terbesar manusia, sekaligus cermin kesehatan tubuh secara keseluruhan. Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan kulit, terutama dalam mencegah dan mengobati penyakit kusta,” ujar Wabup Ansori dalam sambutannya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Program Kusta (SIPK) per 15 Juni 2025, tercatat 187 kasus kusta di Kabupaten Sumbawa dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini mendorong pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan budaya promotif dan preventif di masyarakat.
Rangkaian kegiatan meliputi pelatihan bagi tenaga medis dari 10 puskesmas pada 25–26 Juni, serta pemeriksaan kulit gratis yang dilaksanakan di Desa Tepal dan Baturotok, Kecamatan Batulanteh, pada 28–29 Juni. Sekitar 300 warga ditargetkan mendapat pemeriksaan dan konsultasi langsung dari dokter spesialis kulit dan kelamin, termasuk edukasi gizi dan penyakit infeksi.
Talk show interaktif bersama dr. Dedianto Hidajat, Sp.DVE dari PERDOSKI juga digelar, menyoroti pentingnya deteksi dini dan tata laksana yang tepat terhadap gangguan kulit, khususnya kusta.
Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan aksi bersama untuk membangun Sumbawa yang sehat dan bebas dari kusta. Pemerintah daerah berharap, gerakan ini dapat menjadi awal dari perubahan berkelanjutan demi tercapainya akses kesehatan kulit yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.(KS)













