Lombok Utara, Kliksumbawa.com (17 Juni 2025) – Personel Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Tagana Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dipusatkan di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Kegiatan diawali dengan apel gabungan seluruh personel Tagana se-NTB yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Lombok Utara pada Senin, 16 Juni 2025. Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. Nunung Triningsih, bertindak sebagai inspektur upacara.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, Syarifah, S.Sos., M.Si., dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 17 Juni 2025 menjelaskan bahwa peringatan HUT ke-21 Tagana ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari berbagai unsur, termasuk relawan Tagana se-NTB, TNI/Polri, BPBD, Damkar, Forkopimda, serta pejabat pemerintah daerah dan pusat. Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Tema yang diusung tahun ini adalah “Tagana Berperan Aktif untuk Membangun Kemitraan Strategis dalam Pengurangan Risiko Bencana yang Berkelanjutan.” Tema ini sekaligus menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang Tagana sejak terbentuk pada 2003, serta penguatan komitmen dalam perlindungan kelompok rentan di tengah situasi bencana.
“Sejak berdiri, Tagana telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menghadapi bencana. Mereka tangguh dalam kesiapsiagaan, cepat dalam respons, dan tulus dalam melayani masyarakat,” ujar Syarifah.
Sebagai bagian dari peringatan HUT, dilakukan penyaluran berbagai bantuan sosial, seperti 200 paket sembako dari BAZNAS Provinsi NTB untuk penyandang disabilitas dan lansia di Lombok Utara, serta 3 unit kursi roda dari Pemprov NTB untuk warga penyandang disabilitas.
Ketua Tagana Kabupaten Sumbawa, Dedi Susanto, S.Pd.I., menyampaikan bahwa penanganan pengungsian masih menghadapi tantangan besar, khususnya keterbatasan lokasi yang aman dan layak. Ia mengajak semua pihak—baik pemerintah, LSM, akademisi, sektor swasta, maupun komunitas—untuk memperkuat kapasitas relawan dalam manajemen pengungsian.
“Bencana adalah ujian bagi solidaritas kita. Melalui klaster perlindungan dan pengungsian, mari kita pastikan bahwa setiap pengungsi mendapatkan perlindungan yang aman, bermartabat, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dedi menambahkan bahwa peringatan HUT Tagana kali ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diisi dengan aksi nyata yang menyentuh langsung masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
Bakti sosial berupa bedah rumah bagi warga kurang mampu.
Kegiatan bersih-bersih di Pantai Bangsal dan pantai-pantai lainnya di wilayah Lombok Utara.
Donor darah, bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat.
Tagana Masuk Sekolah, yaitu program edukasi kebencanaan kepada siswa sebagai bagian dari upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
“Melalui edukasi sejak dini, kita ingin membekali siswa agar siap dan tanggap menghadapi situasi darurat bencana di masa depan,” pungkas Dedi. (KS)













