SUMBAWA, Kliksumbawa.com (30 Oktober 2025)– Belum genap setahun masa pemerintahan Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori, kondisi ekonomi Kabupaten Sumbawa menunjukkan arah yang positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga di daerah ini tetap terjaga meskipun aktivitas ekonomi masyarakat terus meningkat.
Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa tahun 2025 mencatat pertumbuhan yang stabil. Pertumbuhan PDRB secara c-to-c pada Triwulan I mencapai 6,32 persen dan Triwulan II sebesar 4,26 persen, menandakan aktivitas ekonomi yang cukup solid di tengah dinamika nasional. Dari sisi year-on-year, pertumbuhan ekonomi juga positif, masing-masing 6,32 persen pada Triwulan I dan 2,39 persen pada Triwulan II.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang stabil di angka 4,08 persen pada dua triwulan pertama, serta konsumsi pemerintah yang masih tumbuh positif di 5,19 persen pada Triwulan I meskipun sedikit melambat menjadi -0,02 persen pada Triwulan II. Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencerminkan investasi fisik mulai menunjukkan perbaikan dari -1,02 persen menjadi 0,27 persen.
Dari sisi struktur ekonomi, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 71,10 persen pada Triwulan I dan 69,35 persen pada Triwulan II. Konsumsi pemerintah berkontribusi sekitar 12,19–12,93 persen, sementara PMTB memberikan andil sekitar 36–38 persen terhadap total PDRB. Data ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dan aktivitas belanja pemerintah daerah masih menjadi motor utama pertumbuhan, sejalan dengan program Pemkab Sumbawa yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, pemberdayaan UMKM, serta penguatan layanan dasar masyarakat.
Selain pertumbuhan ekonomi yang positif, stabilitas harga juga menjadi indikator penting keberhasilan kinerja ekonomi daerah. Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Sumbawa tahun 2025, tren harga menunjukkan kestabilan dari Januari hingga Juli 2025, dengan angka yang bergerak pada kisaran 106,41 hingga 109,16. Angka tersebut relatif stabil dan bahkan sedikit di bawah rata-rata inflasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada di kisaran 108,74–108,93 pada periode yang sama.
Kondisi ini menandakan bahwa harga kebutuhan pokok dan layanan utama masih terjaga meskipun aktivitas ekonomi meningkat. Efektivitas koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta peran aktif pemerintah daerah dalam menjaga pasokan dan distribusi bahan pangan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas tersebut.
Secara umum, kinerja ekonomi Kabupaten Sumbawa selama paruh pertama tahun 2025 mencerminkan arah pembangunan yang produktif dan terkendali. Dengan kombinasi antara konsumsi masyarakat yang stabil, kebijakan fiskal yang disiplin, serta inflasi yang terkendali, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga.
Meskipun terjadi sedikit perlambatan pada Triwulan II, terutama di sektor belanja pemerintah, arah kebijakan tetap menunjukkan komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Ke depan, Pemkab Sumbawa berencana mendorong peningkatan investasi lokal pada sektor industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian modern; memperkuat daya beli masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi; serta menjaga stabilitas harga bahan pangan dengan memperkuat koordinasi lintas sektor. (Ks)













